Mudik berarti kembali ke rumah masa kecil... rumah di mana kita tumbuh, menikmati masa kanak-kanak, menyongsong masa remaja, merangkai cita-cita, bermanja kepada orangtua, sampai akhirnya menemukan jati diri dan mandiri....
Rumah masa kecil adalah rumah yang merekam jejak-jejak kenangan... Bapak dan Ibu adalah orangtua yang cermat dalam memelihara memori...contoh nyata, di dinding rumah Solo, masih tertempel dengan rapi lukisan-lukisan dan kristik hasil karya yang saya produksi (halah) pada masa remaja saya.... Pernah beberapa bingkai dari lukisan itu sudah mulai lapuk dan copot, saya sudah mengusulkan agar dibuang saja termasuk lukisannya karena sebetulnya menurut kacamata saya saat ini, lukisan-lukisan saya itu "elek banget".. .. kurang nyeni dan tidak profesional. Akan tetapi...bukannya dipensiunkan saja dari hiasan dinding, ibu malah menyempatkan naik becak ke tukang bingkai di belakang Sriwedari untuk mereparasi bingkai lukisan yang rusak itu...(adduuh..apa kata tukang bingkainya ya...pas lihat lukisan itu...hiks...)
Ini lukisan mawar kuning, saya buat waktu SMA... terbuat dari cat minyak... dan kanvasnya sudah mulai jamuran .... (apa perlu dibawa ke kurator ya? haha)
Kalau ini maksudnya lukisan bunga sakura, (emang batang bunga sakura sebesar itu? auk ah...)... saya lukis saat mahasiswa, sepulang dari mengikuti Friendship Program For the 21st Century Indonesia-Japan... mungkin sangking terkesannya dengan kunjungan ke Jepun selama 40 hari sehingga terekspresikan dalam lukisan sakura ini.. :)
Ini lukisan Pulau Dewata di waktu senja ....halaah...
Lukisan gadis Jepang tapi kayaknya belum sempurna betul, pelukisnya sudah keburu kehilangan mut...haha
Sedangkan yang bawah ini adalah hasil kristik saya yang paling di paling....mencapai rekor penyelesaian paling lama di dunia. tiga tahun!! Memulainya semangat...baru dapat beberapa gambar di pojok datang rasa malas, sehingga dilipat dan disimpan dulu.... datang lagi semangat, digarap lagi, lalu bosen...simpan dulu..begitu seterusnya sampai bertahun-tahun... ada timbul rasa frustasi saat ada bagian kristik yang kemudian diketahui kok sambungannya meleset...tidak sebaris.....huuaaa.... makin frustasi setelah ada bagian dari dasarannya (strimin) yang mulai sobek karena kelamaan dilipat....hhuuaaa....
Sungguh suatu keajaiban akhirnya kristik ini selesai...padahal sempat putus asa, mungkinkah? Setelah selesai dan dibingkai, legaa luar biasa, seolah dapat memenangkan rasa malas, berhasil fokus pada target meski lamaaa.... (jadi ingat tragedi penyelesain tesis...kok mirip ya? wkwkwk....dunia memang penuh analogi...)
Naah kaluk kristik yang ini kristik jenerik...kayaknya banyak banget ya orang yang bikin kristik ini, nyaris menghiasi setiap rumah, mungkin orang suka gambar masjidnya dan ukurannya juga kecil, simpel.. Saya juga waktu itu ikut-ikutan saja membuat kristik ini...Tetapi setelah saya amati... ini Masjid Baiturrahman Aceh, bukan ya?? Kalau iya... bertahun-tahun kemudian, ternyata bumi Serambi Mekah sempat pula menjadi rumah ke dua kami...subhanallah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas komentarnya...