Teritip Crocodile Farm berdiri sejak tahun 1990 dan berjarak 25 km dari down town Balikpapan. Lokasi penangkaran buaya ini seluas 5 ha, lumayan ya...
Meski penangkaran ini dikelola oleh CV Surya Raya dengan tujuan untuk penangkaran, pengembangan satwa liar, dan budi daya kulit buaya...tetapi dibuka juga sebagai tempat wisata. Wisatawan yang tertarik berkunjung tentu yang suka menikmati wisata alam dan tidak menolak tantangan....disamping harus tahan pula dengan bau kandang buaya yang...hhmm...aduhaaii... :(
Bagi yang berminat, bisa berkunjung ke lokasi penangkaran antara jam 08.00 s/d 17.00 WITA. Selain dapat mengamati polah tingkah buaya muara (crocodylus porosus), buaya supit (tomistoma scheillius) juga buaya air tawar (crocodylus siamlisus) **mereka sih sebetulnya tidak berpolah tingkah, malah cenderung diam seribu basa, mematung....yang suka berpolah tingkah kan buaya darat (phytecantrophus erectus) haha...** , di sana tersedia juga berbagai suvenir khas buaya semisal taring buaya, dompet kulit buaya juga tangkur buaya :) (tahu kan gosip tentang khasiat tangkur buaya?)...bahkan di hari Sabtu atau Minggu atau hari libur khusus tersedia juga kuliner buaya berupa sate buaya. Pada saat saya bertanya ke mbak penjaga warung, saya dapat informasi bahwa satu tusuk sate buaya dibanderol Rp. 3000, sedangkan satu butir telur buaya Rp. 25.000. Hanya saja, saya tidak mencobanya, pertama karena saya perlu yakin terlebih dahulu daging buaya ini halal atau haram, kedua karena pada saat itu sedang di bulan Ramadan, jadi kami semua berpuasa...huuaaa...(panas-panas, haus dan lapar, bertemu buaya...)
Pengunjung juga dapat menyaksikan atraksi buaya makan ayam, dengan cara membeli ayam yang sudah disediakan oleh petugas berupa ayam tirin (ayam mati kemarin-kemarin), satu ekornya Rp. 10.000, kemudian sang petugas akan melempar ayam itu ke kandang buaya dan buaya-buaya yang tadinya diam mematung langsung beringas berebut umpan, siapa cepat dapat...serraaamm... Buaya-buaya itu sendiri dapat jatah makan resmi hanya satu minggu sekali... (walaah...kalau mereka puasa Ramadan, hanya sahur 4 kali dong ya...ahihihi..)
Pengunjung yang aneh (seperti saya, maksudnya) dapat juga mencoba menggendong buaya. Petugas terkait akan menyiapkan buaya anakan alias bajul yang dapat dipegang dan digendong-gendong oleh wisatawan aneh tadi :)
Naah..ini gambar saya saat menimang anak buaya, alias bajul, umur si baby baru 1 tahun, masih imut dan mulutnya diikat tali kencang-kencang oleh sang pawang...berani ya saya....? (Trimakasih ya Pak pawang atas buayanya...nih tips-nya hehe..)
Berpose dengan seuntai taring buaya, saya tidak berani menyeringai takut ada yang mbanding-mbandingkan...uhuii...
Okee..see you in the next journey...love Indonesia, love my unique family!
Thanks to Pap who took us there...muuaachh...